Home / Nasional

Selasa, 28 November 2023 - 08:59 WIB

Heboh: Aliansi Warga Desa Pandean Meluruk Perusahaan PT Veolia Services Indonesia 

Gambar. Tampak warga berada di depan perusahaan PT Veolia Services Indonesia (foto.ist)

Gambar. Tampak warga berada di depan perusahaan PT Veolia Services Indonesia (foto.ist)

Harianpublik.news • Pasuruan-Warga Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, yang tergabung dalam Aliansi Warga  Desa Pandean meluruk salah satu perusahaan yang ada di kawasan Pier industri tepatnya di depan pabrik PT Veolia Services Indonesia yang berlokasi di Desa Pandean. Selasa (28/11/2023) pagi.

Warga mendatangi Perusahaan yang memproduksi plastik ini bukan tanpa alasan, mereka melakukan unjuk rasa (Unras) guna menuntut perusahaan, tak lain hanya untuk meminta bentuk kepedulian perusahaan pada warga setempat, yakni memberikan pengelolaan hafalan limbah kepada masyarakat desa Pandean atau dikelola oleh aliansi warga Pandean.

Seperti apa yang di ungkapkan salah satu warga Pandean pada saat Unras berlangsung, dengan lantang ia mengatakan,” kami aliansi warga  Desa Pandean untuk meminta kepada direktur perusahaan, itu pun tidak aneh aneh, hanya memohon untuk pengelolaan limbah atau hasil limbah produksi itu saja, dan tidak meminta secara cuma kami akan ikuti peraturan yang ada dari perusahaan,” ucapnya

“Semoga direktur perusahaan bisa mengabulkan apa yang jadi tuntutan warga desa Pandean dan apabila pihak perusahaan tidak ada kepedulian. Kami akan melakukan aksi selanjutnya bahkan akan lebih besar lagi,” ujarnya sambil berteriak

Sementara itu, Rifai saat di wawancarai awak media dirinya menjelaskan,” Sebelumnya pernah kita melakukan Unras dan berlanjut mediasi, mediasi pun dilakukan berkali kali, namun hasilnya nihil. Lalu mediasi yang terakhir pihak perusahaan pada kami memberikan pra syarat yang sangat tidak masuk akal dan pra syarat itu berlaku hanya untuk kami.

Baca Juga :  Jalin Keakraban Antar Personel, Polres Pasuruan Menggelar Family Gathering

“Dimana pra syarat itu, sangat memberatkan kami, pihak kami diharuskan menyediakan mesin dan lain lain. Itungannya dalam kategorinya kita disuruh bangun pabrik, sedangkan untuk yang mengelola sekarang tanpa kontrak dan tidak ada syarat apapun,”ujarnya

Lebih lanjut, pihaknya menambahkan,” menurut dari informasi yang kita dapat dan ada beberapa foto dan rekaman yang kita kantongi. Diduga  Adanya oknum yang bermain main dan bekerja sama secara pribadi dengan pihak Bayern, dan disana tidak ada mesin barang itu fiur diambil dari perusahaan serta langsung dilempar atau dijual. Sedangkan untuk kami harus dikelola menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dalam artian mana mungkin toh kita ini tujuannya untuk perdagangan bukan untuk bangun perusahaan.

“Pernah dari pihak perusahaan memberikan balasan surat somasi dari kami, dan ada beberapa poin pertimbangan di surat tersebut. Adapun salah satu poin itu tertulis, PT Veolia Services Indonesia telah mengalokasikan penjualan by product sack, tali, dan scrap besi ke karang taruna desa Pandean Putra Harapan, itupun ditandangani oleh Yoseph selaku marketing perusahaan. Namun semua itu HOAX atau bohong,” jelasnya

Baca Juga :  Pesan Pemilu Damai, Kapolres Pasuruan Gelar Jum'at Curhat Bersama Karyawan Perusahaan

Disisi lain, kenapa perusahaan tidak mau menemui perwakilan dari warga, padahal sebelumnya sudah ada 3 kali mediasi. Sebenarnya pihak pingin dengar langsung dari direksi yang ada disitu bukan hanya dari HRD yang selama ini menemui kami,” imbuhnya

Dalam pertemuanya terkesan hanya sekedar undangan makan makan saja. Seharusnya lebih fokus di perusahaan biar semua clier, Flor dan terbuka. Jadi ada apa kok warga yang pada saat ini aksi tidak ditemui. Berarti oknum perusahaan tidak punya inisiatif untuk menyelesaikan masalah. “Ada apa sebenarnya ini?,” tegas Rifai

Dalam hal ini, harapannya apabila pihak perusahaan mengindahkan, warga yang tanpa memiliki penghasilan, dengan adanya perusahaan ini bisa mensejahterakan warga meningkatkan perekonomian warga. Dalam Unras sampai saat ini sampai siang hari sekitar pukul 11.00 WIB masih belum ada keputusan apapun, jadi di ibaratkan kami ini mengahadapi orang tuli, bisu, dan buta,” tutup pria berjenggot ini.

Hingga berita ini ditayangkan, Unras masih berlansung, dan aksi tampak dalam kondisi yang aman dan damai. ( HSN)

Share :

Baca Juga

Nasional

Kapolsek Rembang Hadiri Hari Anniversary ke 16 Media Gempur.news

Nasional

Fantastis: Ribuan Hadiah Bakal di Berikan Untuk Masyarakat di Ultah Ketua AMI  

Nasional

Bersamaan dengan Anniversary ke 5 Media Lumbung Berita, Polres Pasuruan Gelar Piramida

Nasional

Kapolri Tinjau Langsung Posko Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di NTT

Nasional

New Research Shows Big Opportunities for Small Businesses

Nasional

Polres Pasuruan Gelar Jum’at Curhat Dan Bakti Sosial, Demi Dengarkan Keluhan Masyarakat 

Daerah

Mempererat hubungan “BILATERAL” Antara Indonesia Dan Australia. Konsulat Jenderal Australia : Berharap Potensi Kerja Berkelanjutan

Nasional

Kapolres Pasuruan Pimpin Binteknis Perwabkeu Dukops Bhabinkamtibmas